FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KRITISNYA TANAH

Kritisnya tanah dapat disebabkan oleh salah satu atau beberapa anasir tanah, apakah karena keadaan iklimnya, keadaan tanahnya, karena keadaan air atau karena gabungan di antara beberapa anasir diatas. Apa yang telah banyak dikemukakan yaitu tentang kritisnya tanah karena erosi yang banyak ditimbulkan oleh tenaga/kekuatan air (baik butiran air hujan maupun air aliran permukaan). Dibawah ini dikemukakan tentang kritisnya tanah oleh unsur-unsur lainnya.

TUJUAN POKOK ANALISIS KIMIA TANAH DAN FISIKA TANAH

1. TUJUAN POKOK ANALISIS KIMIA TANAH

Perkembangan Ilmu Pertanian terutama mengenai  kesuburan tanah, berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan para pakar telah menyatakan bahwa kurang suburnya tanah disebabkan tanah itu kekurangan unsure-unsur hara tertentu untuk itu tanah memerlukan pemupukan. Pemupukan dengan zat-zat kimiawi tertentu (pupuk anorganis) banyak kebaikan-kebaikannya, antara lain :

• Dapat malangkapi unsur hara yang kurang, dalam jumlah yang dianggap perlu.
• Unsure hara tanaman dapat diberikan dalam perbandingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
• Unsure hara tanaman dapat diberikan dalam bentuk yang mudah tersedia.
• Dapat diberikan paa saat yang terpat serta penggunaanya lebih murah (konsentrasi  tinggi).

Namun disamping itu terdapat keburukannya yaitu :

• Dapat membahayakan keshatan  manusia.
• Bila terlalu banyak atau berlebihan dapat menimbulkan keracunan bagi tanaman.

Dengan demikian perlu dilakukan analisa kimiawi pada tanah, yang tujuannya yaitu :

1. Mengemukakan diagnose untuk menanggulangi tanah yang kekurangan unsur hara tertentu.
2. Mengemukakan diagnose untuk menghindari keturahan unsure hara tertentu.

Jadi kekurangan unsur hara dan berlebihannya unsur hara tertentu yang terdiri atas zat kimiawi adalah semua buruknya bagi tanah dan tanaman yang dikembangkan pertumbuhannya pada tanah itu.

 

2. TUJUAN ANALISA FISIKA TANAH 

Di Negara-negara berkembang di mana usaha pertanian masih dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisional, dampak akibat pengelolaan tanah pada keadaan fisika tanah belum dapat dirasakan, karena keadaan fisika tanah memang tidak banyak terusik selama pengusahaan tanah. 

Akan tetapi di Negara-negara maju ataupun di beberapa Negara berkembang yang pertaniannya dilakukan secara ekstensif, dimana pengelolaan tanah, penyebaran benih tanaman, dan pemanenan dilakukan dengan menggunakan traktor-traktor (mekanisasi/motorisasi), dampaknya pada keadaan fisika tanah memang tidak dapat dianggap remeh. PEDRO A. SANCHEZ (1976) dalam bukunya “ Propertis and Manage ment of Soils in the Tropics” menyatakan dengan tegas bahwa mekanisasi dalam usaha pertanian impaknya pada keadaan fisika tanah dan tidak dapat diabaikan begitu saja, melainkan harus mendapat perhatian yang serius. Kegiatan-kegiatan dalam mekanisasi pertanian tidak saja kegiatan pengolahan tanah, penyebaran benih tanaman dan panen, tetapi juga perlindungan tanaman terhadap penyakit tanaman, peningkatan kemantapan/kedayahasilan pengairan, haruslah mampu menghargai/ memperhatikan factor fisika tanah.

Dengan demikian maka tujuan analisa fisika tanah, yaitu :

1. Melakukan diagnose agar kesuburan fisika tanah dapat dipertahankan atau diperbaiki.
2. Melakukan diagnose agar factor-faktor pembatas fisika dalam penggunaan tanah dapat terungkap sehingga kegiatan-kegiatan yang melampaui factor-faktor pembatasitu dapat dicegah.

Tujuan analisa tanah

Tanah sebagai salah satu unsur habitat perlu diketahui kapasitas kemampuannya jika kita hendak melakukan pertanaman pada tanah itu. Untuk mengetahui kapasitas kemampuan itu perlu dilakukan penelitian-penelitian dengan cara analisis (penguraian) terhadap tubuhnya. Analisa itu bertujuan untuk mengungkapkan :