Tanah sebagai salah satu unsur habitat perlu diketahui kapasitas kemampuannya jika kita hendak melakukan pertanaman pada tanah itu. Untuk mengetahui kapasitas kemampuan itu perlu dilakukan penelitian-penelitian dengan cara analisis (penguraian) terhadap tubuhnya. Analisa itu bertujuan untuk mengungkapkan :
- Khuluk (nature) tanah.
- Sifat-sifat (properties) tanah.
- Tabiat atau perilaku (behaviour) tanah.
Dengan diketahuinya
khuluk, sifat-sifat dan tabiat/perilaku akan dapat diketahui pula tentang
gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan untuk dipergunakan sejenis tanaman
tertentu , dengan denmikian dapat dilakukan diagnose sejenis tanaman lain yang
sangat cocok dikembangkan pada tanah tersebut. Diagnosa (penentuan, penentapan)
ini bertujuan un
- Mejamin perkembangan tanaman dengan baik.
- Memungkinkan jenis tanaman itu berproduksi sesuai dengan yang diharapkan.
- Mencegah kerugian besar (input dan waktu) bagi para pengusaha jenis tanaman yang tidak cocok.
- Mencegah kerusakan tanah akibat pertanaman yang tanamannya tidak cocok dengan kemampuan tanahnya.
Pengungkpan khuluk, sifat dan tabuiat/prilaku
tanah dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif.
- Dalam hal pengungkapkan yang bersifat kuantitatif, hakikat tanah dapat dijabarkan menjadi variabel yang gayut;
- Dan dengan memngungkapkan yang bersifat kualitatif, hakikat tanah dijabarkan menjadi sejumlah atribut yang gayut.
Analisa
kuantitatif :
Dengan melakukan analisa kuantitatifdapat
diusahakan penyajian tentang watak tanah tertentu dalam bentuk seperangkat
angka, selanjutnya dengan menggunakan angka-angka tadi (secara aritmatik atau
matematik) dapat pula disajikan perwatakan yang lainnya. Dalam hal ini misalnya
: dengan bantuan seperangkat angka dapat disajikan harga kadar lengas tanah dan
lempung, selanjutnya dengan menggunakan angka-angka itu pula secara aritmetik
atau matematik dapat ditentukan koifisien korelasi/persamaan regresi antara
lengas tanah dan lempung.
Selanjutnya kita mengenal pengungkapan
perwatakan tanah secara kuantitatif
terbatas dan secara kuantitatif bantuan.
·
Secara kuantitatif terbatas,
antara lain dapat ditetapkan batas-batas cair, gulung, lekat (disebut
batas-batas konsistensi) yang penting untuk mengungkapkan konsistensi atau
pembacaan penetrometer untuk mengetahui banyaknya atau sampai dimana berlangsungnya
pencarian atau penggulungan atau pelekatan (salah satu perwujudan konsistensi
).
·
Secara kuantitatif buatan, yaitu
dengan penetapan angka atau scoring, dalam hal ini misalnya:
- Resistensi agregrat tanah dengan jalan penetasan air atau peredam dalam campuran air dengan alkohol (menurut cara BOODT dan LEENHEER).
- Warna tanah dengan penetapan/pemberian angka pada corak warna (hue), nilai warna (value), dan kesepuhan warna (chrome).
- Tingkat perombakan bahan organik pada tanah dengan cara POST.
Analisa
kualitatif
Beberapa perwatakan tanah ada yang hanya dapat
diungkapkan secara kualitatif, misalnya unit-unit struktur dan konsistensi.
Pengamatan gejala-gejala menghasilkan perwatakan kualitatif. Beberapa contoh
dalam hal ini misalnya :
- Konsistensi diperkirakan dengan sebutan : tanah gembur, lunak, keras, tanah liat, lekat dan sebagainya.
- Warna tanah diperkirakan menurut apa yang ditampakkannya kepada kita, misalnya tanah merah, kuning kemerahan, coklat, coklat kehitaman, abu-abu dan sebagainnya.
Tanah itu dapat pula diperkirakan secara
kualitatif atas dasar angka-angka kualitatif, misalnya dalam pengharkatan
kesuburan atau kemampuannya untuk suatu maksud pertanaman tanaman tertentu
apakah memungkinkan tanaman tumbuh dan berproduksi dengan baikatau sebaliknya.
Sehubungan dengan hal ini telah diupayakan suatu sistem penggolongan
(klasifikasi) dan selingan (interval) yang penyajiannya masing-masing golongan
dibuat berdasarkan pertimbangan iliah atau teknik, misalnya :
- Tentang pH (kemasaman tanah) :
4,5 – 5,0 = keadaan tanah masam sekali.
5,0 – 5,5 = keadaan tanah adalah masam.
5,5 – 6,0 = keadaan tanah agak masam.
6,0 – 6,5 = keadaan tanah masam lemah.
6,5 – 7,0 = keadaan tanah netral - Tentang kandungan bahan pada tanah
:
Kalium (K) menurut hasil penelitian disediakan ≥ 0,3 mc % ini berarti ketersediaan K dalam tanah cukup tinggi, sehingga pemupukan dengan K munggkin tidak diperlukan lagi. - Struktur dan agregrat tanah :
Susunan tanah yang terdiri dari agregrat-agregrat berukuran lebih kecil dari 5 mm, kalau struktur atau susunan tanahnya berbentuk gumpal dinyatakan sebagai sangat halus.
Pengungkapan secara kualitatif seringkali
dilakukan pula dengan mengharkatkan ketersediaan sejumlah variabel sebagai
suatu gabungan, daripadanya kemudian dapat ditentukan untuk pertanaman tanaman
apa yang sebaiknya dilakukan pada tanaman tersebut. Misalnya : menurut hasil
penelitian pada sebidang tanah ternyata kandungan P tersediakan lebih besar
dari 12 ppm, K tersediakan lebih besar dari 80 ppm, Zn tersediakan lebih besar
dari 0,6 ppm, sedangkan DHL ternyata kurang dari 2,5 mS--- pengharkatan tanah
itu cocok bagi perkembangan tanaman jagung.
Untuk penggolongan produktivitas dan potensi
tanah (kemampuan tanah) pengharkatan sejumlah variabel sebagai suatu gabungan
hendaknya dilakukan lebih pada lagi sehingga menghasilkan suatu harga sebagai
perwujudan suatu gabungan. Penggabungan harga sejumlah variabel secara lebih
pada dapat dilakukan dengan cara :
- Menjumlah harga variabel-variabel yang telah dinilai dengan angka (be scored) sebelumnya.
- Mengalikan harga variabel-variabel yang sebelumnya pula telah dinilai dengan angka (be scored.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
>>>>BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN<<<