Jumat, 23 Agustus 2013

Tujuan analisa tanah


Tanah sebagai salah satu unsur habitat perlu diketahui kapasitas kemampuannya jika kita hendak melakukan pertanaman pada tanah itu. Untuk mengetahui kapasitas kemampuan itu perlu dilakukan penelitian-penelitian dengan cara analisis (penguraian) terhadap tubuhnya. Analisa itu bertujuan untuk mengungkapkan :
  • Khuluk (nature) tanah.
  •  Sifat-sifat (properties) tanah.
  • Tabiat atau perilaku (behaviour) tanah.
Dengan diketahuinya khuluk, sifat-sifat dan tabiat/perilaku akan dapat diketahui pula tentang gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan untuk dipergunakan sejenis tanaman tertentu , dengan denmikian dapat dilakukan diagnose sejenis tanaman lain yang sangat cocok dikembangkan pada tanah tersebut. Diagnosa (penentuan, penentapan) ini bertujuan un
  • Mejamin perkembangan tanaman dengan baik. 
  •  Memungkinkan jenis tanaman itu berproduksi sesuai dengan yang diharapkan. 
  •  Mencegah kerugian besar (input dan waktu) bagi para pengusaha jenis tanaman yang tidak cocok. 
  •  Mencegah kerusakan tanah akibat pertanaman yang tanamannya tidak cocok dengan kemampuan tanahnya.
Pengungkpan khuluk, sifat dan tabuiat/prilaku tanah dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif.
  1. Dalam hal pengungkapkan yang bersifat kuantitatif, hakikat tanah dapat dijabarkan menjadi variabel yang gayut; 
  2.  Dan dengan memngungkapkan yang bersifat kualitatif, hakikat tanah dijabarkan menjadi sejumlah atribut yang gayut.
Analisa kuantitatif :
    Dengan melakukan analisa kuantitatifdapat diusahakan penyajian tentang watak tanah tertentu dalam bentuk seperangkat angka, selanjutnya dengan menggunakan angka-angka tadi (secara aritmatik atau matematik) dapat pula disajikan perwatakan yang lainnya. Dalam hal ini misalnya : dengan bantuan seperangkat angka dapat disajikan harga kadar lengas tanah dan lempung, selanjutnya dengan menggunakan angka-angka itu pula secara aritmetik atau matematik dapat ditentukan koifisien korelasi/persamaan regresi antara lengas tanah dan lempung.
Selanjutnya kita mengenal pengungkapan perwatakan tanah secara kuantitatif terbatas dan secara kuantitatif bantuan.
·         Secara kuantitatif terbatas, antara lain dapat ditetapkan batas-batas cair, gulung, lekat (disebut batas-batas konsistensi) yang penting untuk mengungkapkan konsistensi atau pembacaan penetrometer untuk mengetahui banyaknya atau sampai dimana berlangsungnya pencarian atau penggulungan atau pelekatan (salah satu perwujudan konsistensi ).
·         Secara kuantitatif buatan, yaitu dengan penetapan angka atau scoring, dalam hal ini misalnya:
  • Resistensi agregrat tanah dengan jalan penetasan air atau peredam dalam campuran air dengan alkohol (menurut cara BOODT dan LEENHEER). 
  •  Warna tanah dengan penetapan/pemberian angka pada corak warna (hue), nilai warna (value), dan kesepuhan warna (chrome). 
  •  Tingkat perombakan bahan organik pada tanah dengan cara POST.
Analisa kualitatif
     Beberapa perwatakan tanah ada yang hanya dapat diungkapkan secara kualitatif, misalnya unit-unit struktur dan konsistensi. Pengamatan gejala-gejala menghasilkan perwatakan kualitatif. Beberapa contoh dalam hal ini misalnya :
  • Konsistensi diperkirakan dengan sebutan : tanah gembur, lunak, keras, tanah liat, lekat dan sebagainya. 
  •  Warna tanah diperkirakan menurut apa yang ditampakkannya kepada kita, misalnya tanah merah, kuning kemerahan, coklat, coklat kehitaman, abu-abu dan sebagainnya.
     Tanah itu dapat pula diperkirakan secara kualitatif atas dasar angka-angka kualitatif, misalnya dalam pengharkatan kesuburan atau kemampuannya untuk suatu maksud pertanaman tanaman tertentu apakah memungkinkan tanaman tumbuh dan berproduksi dengan baikatau sebaliknya. Sehubungan dengan hal ini telah diupayakan suatu sistem penggolongan (klasifikasi) dan selingan (interval) yang penyajiannya masing-masing golongan dibuat berdasarkan pertimbangan iliah atau teknik, misalnya :
  • Tentang pH (kemasaman tanah) :
    4,5 – 5,0 = keadaan tanah masam sekali.

    5,0 – 5,5 = keadaan tanah adalah masam.

    5,5 – 6,0 = keadaan tanah agak masam.

    6,0 – 6,5 = keadaan tanah masam lemah.

    6,5 – 7,0 = keadaan tanah netral
  • Tentang kandungan bahan pada tanah :
    Kalium (K) menurut hasil penelitian disediakan
    0,3 mc % ini berarti ketersediaan K dalam tanah cukup tinggi, sehingga pemupukan dengan K munggkin tidak diperlukan lagi.
  • Struktur dan agregrat tanah :
    Susunan tanah yang terdiri dari agregrat-agregrat berukuran lebih kecil dari 5 mm, kalau struktur atau susunan tanahnya berbentuk gumpal dinyatakan sebagai sangat halus.
    Pengungkapan secara kualitatif seringkali dilakukan pula dengan mengharkatkan ketersediaan sejumlah variabel sebagai suatu gabungan, daripadanya kemudian dapat ditentukan untuk pertanaman tanaman apa yang sebaiknya dilakukan pada tanaman tersebut. Misalnya : menurut hasil penelitian pada sebidang tanah ternyata kandungan P tersediakan lebih besar dari 12 ppm, K tersediakan lebih besar dari 80 ppm, Zn tersediakan lebih besar dari 0,6 ppm, sedangkan DHL ternyata kurang dari 2,5 mS--- pengharkatan tanah itu cocok bagi perkembangan tanaman jagung.
Untuk penggolongan produktivitas dan potensi tanah (kemampuan tanah) pengharkatan sejumlah variabel sebagai suatu gabungan hendaknya dilakukan lebih pada lagi sehingga menghasilkan suatu harga sebagai perwujudan suatu gabungan. Penggabungan harga sejumlah variabel secara lebih pada dapat dilakukan dengan cara : 
  • Menjumlah harga variabel-variabel yang telah dinilai dengan angka (be scored) sebelumnya. 
  • Mengalikan harga variabel-variabel yang sebelumnya pula telah dinilai dengan angka (be scored.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>>>>BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN<<<