Senin, 22 Juli 2013

PENGERTIAN PESTISIDA, PERKEMBANGAN DAN SYARAT PESTISIDA IDEAL



I.      PENGERTIAN PESTISIDA, PERKEMBANGAN
DAN SYARAT PESTISIDA IDEAL


PENDAHULUAN
Deskripsi singkat
            Bab ini akan menguraikan batasan pengertian pestisida, perkembangan pestisida selama kurun waktu sejak mulai dikenal sampai sekarang dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pestisida secara ideal dalam rangka pemanfaatannya di lapang.

Relevansi

1.  Cakupan Pestisida
            Kehidupan yang damai dan sejahtera lahir batin serta tersedianya bahan pangan yang cukup telah mendorong manusia bekerja secara maksimal dan terus menerus berkompetisi dengan alam lingkungannya untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik dan mutu kesehatan yang optimum.  Namun apa yang diimpikan tidak selalu dapat diraih secara optimal.  
Ketersediaan pangan yang cukup seringkali diperhadapkan oleh adanya persaingan dengan gangguan hayati berupa Organisma Pengganggu Tanaman (OPT) berupa hama dan penyakit yang hidup pada berbagai tanaman yang dibudidayakan manusia.  Berbagai upaya pengendalian yang didasarkan atas pertimbangan nilai ekonomi, ekologi dan sosio-budaya telah diusahakan oleh manusia untuk mengendalikan  berbagai jenis OPT dengan berbagai teknik dan taktik pengendalian yang ada.
 Penggunaan pestisida merupakan salah satu diantara berbagai upaya pengendalian yang dapat dilakukan dan hingga kini terus diusahakan dan dikembangkan untuk mengatasi masalah hama dan penyakit tumbuhan agar pangan selalu cukup tersedia.   Dalam pengendalian OPT yang sesuai dengan strategi pengendalian hama secara terpadu, maka penggunaan  pestisida hanya merupakan salah satu strategi pengendalian (sebagai alternatif terakhir) yang disesuaikan dengan pertimbangan nilai ekonomi, ekologi dan sosio-budaya
Masalah hama tanaman dipandang  sebagai fenomena yang berdiri sendiri yang dapat diatasi dengan mengaplikasikan pestisida saja.  Maka istilah’’pemberantasan memberantas’’ hama tanaman umum di pergunakan dalam pengertian membunuh habis semua spesies hama dengan mengapliksikan pestisida tertentu dan mencegah  agar hama tidak timbul.  Saat-saat  aplikasinya telah di jadwakan (sistim kalender), misalnya seminggu sekali atau lebih sering lagi, tanpa memperhatikan apakah ada hama atau tidak.  Jadi sebagai usaha preventif.  Pestisida dipercaya sebagai ‘’asuransi kebehasilan produksi.  Dengan pestisida di jamin akan berhasi.  Makin sering di lakukan aplikasi pestisida tanaman akan makin terhindar dari kerusakan tanaman yang di sebabkan oleh hama.  Kecendrungan menggunakn pestisida juga berdasrkan alasn-alasn sebagai berikut:
                       
1   Pestisida dapat secepatnya menurunkan populasi hama dan pnyakit.
2   pestisida dapat diprgunakan setiap saat dan dimana saja.

Pesttisida di pandang sebagai obat-obat  pertanian yang akan menyembuhkan tanaman dari akibat serangan hama.  Sampai akhir-akhir inipun istilah istlah yang salah kapra itu masih ada yang menyempurnakannya.  Yang benar adalah, bahwa pestisida itu  adalah racun yang dapat membunuh tidak saja hama, tetapi membinasakan semua kehidupan, termasuk manusia.
Karena pestisida adalah racun yang dapat mempengaruhi kehidupan organisme bukan sasaran (non target organisms), penggunaan yang harus didasarkan atas pertimbangan ekologis yang sangat bijaksana. Penggunaan pestisida  hanya merupakan taktik yang bersifat darurat, dalam arti bahwa keadaan memaksa kita untuk menggunakannya pada suatu saat tertentu sambil menunggu cara-cara lain yang lebih aman, dan dengan pertimbangan keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan Keadaan darurat yang dimaksut adalah jika terjadi wabah serangga hama pada padi (yang sangat menentukan nasib  orang banyak)  dan sebagainya.  Kenyataan menunjukan bahwa ‘’taktik darurat’’menjadi hal yang wajar untuk pengendalian hama di sawahnya dengan menggunakan pestisida karna target produksi yang telah ditetapkan perlu di capai, dan sebagainya. 

2.  Kompetensi TIU dan TIK
            Dengan memahami TIU mata kuliah ini dan TIK kuliah pertama, maka mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian pestisida, perkembangan pestisida dan pestisida ideal


PENYAJIAN

1.  Pengertian Pestisida
Pengertian Pestisida luas sekali karena meliputi produk-produk yang digunakan dibidang pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, kesehatan hewan, perikanan dan kesehatan masyarakat.   Yang akan dibahas adalah khusus pestisida untuk mengendalikan organisma pengganggu tanaman (OPT).  Pestisida (Pesticide) secara harfiah berarti pembunuh hama (pest : hama;  cide : membunuh)
Menurut PP No. 7 tahun 1973 pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jazad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
·         Mengendalikan atau mencegah hama atau penyekit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
·         Mengendalikan rerumputan
·         Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak diinginkan
·         Mengendalikan atau mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan atau ternak
·         mengendalikan hama-hama air
·         Mengendalikan atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air

Menurut The United States Enviromental Pesticide Control Act.  Pestisida adalah :Semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus bakteri atau jasad renik lainnya yang terdapat pada manusia dan binatang.  atau semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman
Secara spesifik produk pestisida dibidang pertanian disebut produk perlindungan tanaman (crop protection products).  Istilah ini digunakan untuk menghindari istilah pestisida yang berkonotasi “bahan pembunuh”

2.  Perkembangan Pestisida
            Upaya perlindungan  tanaman dari gangguan OPT sudah berlangsung sejak manusia membudidayakan tanaman. Penggunaan Kapur dan abu kayu untuk mengendalikan hama gudang telah dilakukan  sejak  1200 SM.  Demikian pula benih-benih tanaman telah diberi perlakuan dengan ekstrak tanaman maupun dengan pengasapan untuk melindungi dari gangguan OPT. 
            Pada permulaan abad pertama Penggunaan AS203 telah dianjurkan untuk melindungi tanaman.  Pada tahun 1783 nikotin ditemukan sebagai insektisida, kemudian pada tahun 1840  ekstrak Pyrethrum ditemukan sebagai insektisida.  Pada tahun 1885 Bordeaux mixture (BB) merupakan campuran senyawa terusi dengan kapur ditemukan secara kebetulan sebagai fungisida untuk mengendalikan cendawan pada anggur.  HCN pertama kali digunakan pada tahum 1886 untuk fumigasi pada atanaman jeruk di California.  Tahun 1892 senyawa anorganik Timbalarsenat dipakai untuk mengendalikan hama pada buah-buahan.  Tahun 1927 Rotenon ditemukana sebagai insektisida. Benzen Hexa Chlorida (BHC) atau Hexa chloro Hexan (HCH) diketahui sebagai insektisida sejak tahun 1933.  Selanjutnyaq DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetane) ditemukan sebagai insektisida yang ampuh (namun karena persistensinya yang tinggi tidak lagi digunakan dibidang pertanian.
Penemuan DDT dan senyawa-senyawa  racun golongan organoklorin (hidrokarbon berklor) lainnya yang ditemukan   menjelang perang dunia kedua telah membantu  berbagai peningkatan produksi pertanian yang kita kenal sebagai salah satu komponen revolusi hijau (green revolution).  Kesuksesan ini di  nikmati  sampai awal tahun 1970-an penemuan para ahli kemudian memastikan beberapa masalah antara lain, senyawa sinetik organoklrin dapat menimbulkan resistensi. Dan yang lebih gawat lagi adalah bahwa pestisida organoklorin merupakan racun kronis yang persisten. Derivatnya  dapat bertahan dalam lingkungan untuk jangka waktu beberapa genersi umat manusia.  Ini memaksa kita untuk berpikir beberapa kali untuk memakainya. Walaupun sebagian dari insektisida  hidrokarbonberklor karena pertimbangan ekonomis masih diizinkan penggunaannya.
Selanjutnya ditemukan senyawa Organophosphor  yang pertama kali muncul tahun 1945 hasil industri Jerman yang menemukan TEPP, Parathion kemudian Malathion, sedang Diazinon ditemukan di Swiss, setelah itu banyak perusahan kimia yang melakukan penelitian dibidang perlindungan tanaman dan sejak itu ribuan senyawa organik sintetik banyak diproduksi untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan.
Dikembangkan pula berbagai pestisida yang dianggap lebih ‘’aman’’ yang sebagian besar merupakan racun akut (teutama dari golongan organofosfat dan karbamat).  Walaupun kurang  mencemari lingkungan, karena mudah terurai oleh faktor-faktor hayati dan alami linkungan, sampa kini pestisida ini telah menelan korban jiwa manusia dalam jumlah yang tidak sedikit karena sifat akutnya  sebagai racun saraf.
Perkembangan berikutnya adalah penemuan pestisida yang sangat selektif  (tidak mempengaruhi organime bukan sasaran) seperti hormon anti pertumbuhan dan bahan kimia derivat hasil alam (sintetik) serta analog-analognya.  Sejalan dengan kemajuan kemajuan ilmu hayat, kimia dan kedokteran, dikonstatir bahwa sebagian pestisida baru ini merupakan bahan kimia yang bersifat karsinogenik  (dapat menimbulkan kangker pada manusia)  dan bahkan hampir semua karsinogenik dapat di buktikan juga merupakan zat mutagenik  (dapat mengubah unsur keturunan).

3.  Pestisida Ideal
            Para ahli perlindungan tanaman tidak henti-hentinya mencoba mencari pestisida yang  ideal yang aman bagi lingkungan sekitar, manusia dan hewan piaraan serta organisma non target lainya.   Kemajuan telah banyak diperoleh dari berbagai hasil temuan dari berbagai jenis bahan aktif pestisida, tetapi  yang benar-benar ideal belum ada. 
Syarat pestisida ideal :
1.  Sifat biologi
·         Efikasi biologis optimal (efektif)
·         Takaran aplikasi rendah, tidak terlalu membebani lingkungan
·         Toksisitas terhadap mamalia rendah (LD50 dermal dan LD50 oral relatif tinggi) sehingga kurang membahayakan bagi pengguna, konsumen dan lingkungan
·         Sasaranya spesifik, khusus untuk pestisida
·         Selektif dan tidak cepat menimbulkan resistensi dan resurjensi
2.  Sifat kimia fisik
  • Tidak persisten, harus mudah terurai oleh faktor hayati
  • Tidak mudah menembus kulit manusia

3.  Formulasi
·         Diformulasikan dalam bentuk yang mendukung keselamatan pengguna, konsumen dan lingkungan
  • Formulasinya cukup stabil
  • Mudah diaplikasikan

Evaluasi :
  1. Jelaskan arti pestisida
  2. Jelaskan perkembangan pestisida
  3. Syarat pestisida ideal

Pustaka :
1.        Djojosumarto. P.  2000.  Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.  Yogyakarta

2.        Tarumingkeng R C.  1992.  Insektisida.  Sifat Mekanisme Kerja Dan Dampak Penggunaannya.  PT.  Sinar Surya Megah Perkasa.  Jakarta.

3.        Triharso.  1996.  Dasar-dasar Perlindungan Tanaman.  Gadjah Mada University Press.   Yogyakarta.

4.        Sudarmo S, 2003.  Pestisida untuk Tanaman.  Kanisius.  Yogyakarta


1 komentar:

>>>>BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN<<<