Kamis, 22 Agustus 2013

Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis



Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis

Taksonomi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) dalam taksonomi tumbuh-tumbuhan dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae ( tumbuh-tumbuhan )
Division : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Sub Divisio : Angiospermae ( berbiji tertutup )
Classis : Monocotyledone ( berkeping satu )
Ordo : Graminae ( rumput-rumputan )
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays saccharata Sturt .
Jagung merupakan tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar lateral, akar adventif, dan akar udara.  Akar lateral tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang.  Akar ini tumbuh dari buku paling bawah, yaitu sekitar 4 cm di bawah permukaan.  Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah permukaan tanah.  Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air tanah.  Batang tanaman jagung tidak bercabang, berbentuk silinder.  Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol.  Tinggi tanaman jagung tergantung varietas, umumnya berkisar 100 cm sampai 300 cm.  Daun jagung memanjang dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 helai sampai 48 helai tergantung varietasnya. Antara kelopak dan helaian terdapat lidah daun yang disebut ligula, fungsi ligula adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang (Purwono dan Hartono dalam Agitarani, 2005).
            Jagung manis ( Zea mays saccharata ) atau Sweet corn pada mulanya berkembang dari jagung gigi kuda atau dent corn ( Zea mays indentata) dan jagung mutiara atau flint corn ( Zea mays indurata) yang kemudian melalui pemuliaan tanaman diperoleh jenis yang manis. Jagung muda apabila telah direbus mempunyai rasa enak dan manis. Rasa manis ini disebabkan kandungan zat gulanya tinggi oleh karena terdapatnya gen resesif yang dapat mencegah perubahan dari  gula menjadi pati. Jagung manis mempunyai ciri-ciri, biji yang masih muda bercahaya dan berwarna jernih seperti kaca sedangkan biji yang telah masak dan kering akan menjadi keriput/berkerut. Jagung jenis ini dapat mengalami perubahan rasa menjadi kurang manis apabila diareal pertanaman terdapat jagung biasa oleh karena terjadinya penyerbukan silang atau cross pollination. Untuk membedakan jagung manis dan jagung biasa, pada umumnya jagung manis berambut putih sedangkan jagung biasa berambut merah. Umur jagung manis antara 60 sampai 70 hari, namun pada dataran tinggi yaitu 400 meter diatas permukaan laut atau lebih, biasanya mencapai 80 hari (Borneo, 2011).
Tanaman jagung sudah sejak lama diketahui orang, bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lainnya, belum dapat dipastikan kapan dan di mana pertama kali ditemukannya. Menurut beberapa sumber, ada yang menyebutkan bahwa dalam tahun 1779, orang Indian Amerika menemukan tanaman yang kemudian dikenal dengan varietas jagung manis atau jagung gula (zea mays saccharata). Jenis ini memiliki ciri-ciri di antaranya biji yang mengkilat dan kalau masih muda kelihatan jernih bercahaya, tetapi kalau sudah tua atau masak mengerut dan keriput (Situshijau, 2003).
Nama zea mays sendiri diberikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1939. Kata "zea" diambil dari bahasa Yunani yang berarti "padi-padian", sedangkan kata "mays" merupakan kosakata orang Indian yaitu "mahiz" yang merupakan sebuatan untuk jagung bagi orang Indian. Proses penyebaran tanaman jagung ke berbagai negara, diperkirakan berawal dari ditemukannya benua Amerika oleh Cristoforo Colombo yang lebih dikenal dengan sebutan Columbus. Pada saat itu penduduk Meksiko dan Amerika Selatan sudah mengusahakan tanaman ini, sementara negara lain belum mengenalnya. Oleh Columbus tanaman jagung dibawa ke Eropa, termasuk Spanyol. Dari sana tanaman ini cepat menyebar ke negara lain di sekitar Laut Tengah, seperti Portugal, Itali, Prancis Selatan, dan Afrika Utara. Kemudian oleh orang Portugis, jagung dibawa ke daerah tropis pantai barat Afrika dan di sana dikembangkan dengan baik. Dari sana penyebarannya makin meluas hingga ke negara India, Cina, dan Filipina. Dalam upaya pencarian jalan ke negeri rempah-rempah, akhirnya bangsa Portugis sampai ke Indonesia. Hingga tanaman jagung yang mereka bawa tersebut masuk ke negara kita, yaitu pertamanya ke Pulau Tidore Maluku Utara yang kemudian menyebar ke Sulawesi serta pulau-pulau lainnya di Indonesia. Cepatnya proses penyebaran jagung diakibatkan oleh berbagai keistimewaan yang dimiliki tanaman ini (Situshijau, 2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>>>>BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN<<<